Belajar Pendidikan Karakter Dari Luqman Al Hakim

Siapa itu  Luqman Al Hakim.  Oleh Allah SWT nama Lukmanul Hakim diabadikan dalam surat tersendiri di dalam Al Qur’an. Dalam beberapa sumber memang tidak dijelaskan siapa sebenarnya Lukman Al Hakim ini,  apakah beliau seorang nabi atau rosul.

Nama lengkapnya adalah Luqman ibn ‘Anqa’ ibn Sadun, yang digelari Al Hakim adalah seorang ayah, budak penggembala kambing yang bertubuh kurus, berkulit hitam, berhidung pesek, dan berkaki kecil. Tetapi begitu banyak orang yang dengan seksama mendengarkan hikmah yang dikeluarkannya.

Ayat-ayat yang dikeluarkan melalui perkataan Luqman  banyak mengandung hikmah terutama dalam hal mendidik seorang anak.  Luqman adalah orang yang sangat menjaga lisannya, apa yang keluar dari perkataannya pasti mengandung manfaat dan hikmah, ia selalu berkata jujur.

Ia juga menjaga makanan yang ia makan jangan sampai ia memakan makanan yang halal dan thoyib.  Bagi Luqman janji adalah amanah, maka pasti ditunaikan janji yang diamanakan kepadanya. Menurut Abu Darda  meskipun Luqman tidak diberikan anugerah berupa  nasab, kehormatan, harta maupun jabatan tetapi, dia adalah seorang yang tangguh, pendiam, pemikir, dan berpandangan mendalam. Dia tidak pernah terlihat oleh orang lain dalam keadaan tidur siang, meludah, berdahak, kencing, berak, menganggur, maupun tertawa seenaknya.

Dia tak pernah mengulang kata-katanya, kecuali ucapan hikmah yang diminta penyebutannya kembali oleh orang lain.” Dan, Kami telah mengaruniakan hikmah kepada Luqman, bahwasanya hendaklah engkau bersyukur kepada Allah. Dan barangsiapa bersyukur, maka  dia bersyukur bagi dirinya. Dan, barangsiapa mengkufuri nikmat, sesungguhnya Allah Maha kaya lagi Maha Terpuja,” (Q.S. Luqman: 12)

Ibn Katsir dalam tafsirnya mengatakan bahwa hikmah di sini berupa pengetahuan, pemahaman, dan daya untuk mengambil pelajaran.  Dalam kaitannya dengan mendidik anak dan nasihat yang diberikan Lukmanul Hakim kepada anaknya seperti termaktub dalam surat Luqman ayat 12-18, penulis mencoba merangkum ke dalam beberapa point, diantaranya :

1. Mendidik anak untuk mengenalkan tauhid,

Mengesakan Allah sebagai satu-satunya zat yang tunggal dan tidak dapat dipersekutukan dengan apapun. Perkataan Luqman ketika menyampaikan perkataan jangan mempersekutukan Allahpun disampaikan dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.  Bahwa mendidik anak haruslah dengan kelembutan dan kesabaran.  Perkataan ya bunayya menurut kaidah bahasa arab dimaknai sebagai bentuk pemanggilan kepada anak yang penuh kasih sayang, tidak mengecilkan atau merendahkan seorang anak. Luqman mampu membangun komunikasi efektif melalui tutur kata yang baik dan penuh  kasih sayang

2. Berbakti dan berbuat baik pada orang tua

Pendidikan akhlak kepada orang tua yang dicontohkan oleh Luqman  tertuang pada surat Luqman ayat 14-15. Luqman  mengajarkan sikap anak terhadap orang tua khususnya ibu.  Berbuat baik terhadap kedua orang tua, menghormati keduanya dan berani menyatkan penolakan terhadap orang tua jika mereka mengajak ke jalan kesesatan

3. Bersyukur dan selalu optimis

Luqman mengajarkan kepada kita untuk senantiasa bersyukur atas karunia Allah dengan mengajak kita berbuat baik dan benar.  Bahkan sikap optimismenya dibangun melalui perkataannya bahwa perbuatan baik meskipun sebesar biji sawipun akan mendapat balasan ( Surat Luqman : 16 )

4. Mendirikan sholat, beramar ma’ruf dan sabar

Pendidikan dasar yang diletakkan oleh Luqman salah satunya adalah mendirikan sholat bagi anak-anak kita.  Sejak kecil anak harus berada dalam lingkungan dimana sholat harus ditegakkan.   Sehingga umur 7 tahun ketika nabi memperbolehkan memukul jika tidak mau sholat sudah bukan ancaman atau hukuman, karena terbiasa berlatih sejka kecil  Peran orang tua sangat menentukan proses mendirikan sholat ini.  Selanjutnya pesan yang disampaikan Luqman adalah menyeru manusia untuk berbuat baik, beramar ma’ruf dan nahi munkar.  Untuk menyeru kepada kebaikan tentunya tidak mudah, hambatan dan tantangan pasti didapatinya, untuk itu diperlukan kesabaran dalam melaksanakannya.

5. Tidak boleh sombong

Pesan yang tak kalah penting disampaikan Luqman adalah stiap orang hendaklah menundukkan kepada kepada Allah dan siapapun sebagai tanda orang yang rendah hati dan tidak sombomh atau angkuh.  Kesombongan dan bangga pada diri sendiri merupakan contoh akhlak yang tidak terpuji yang sangat dibenci oleh Allah.

Perhatikan point-point dasar pendidikan yang disampaikan oleh Luqman. Semua mengarah bagaiman pola pengasuhan anak yang berdasarkan apa yang disampaikan oleh Allah melalui Rosulnya Muhammad SAW.  Patut kiranya orang tua sudah dapat memulai langkah menngikuti pola pendidikn dan pengasuhan menurut Rosululloh.[]

Oleh Wahyu Nurdiyati

Bagikan artikel:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp